Cara Efektif Menyelesaikan Masalah Hidup

Posted on

Menghadapi masalah hidup yang tidak ada habisnya terkadang membuat kita stres. Apakah Anda termasuk orang yang cuek atau justru berusahaha mencari jalan keluar agar masalah cepat selesai? Dalam artikel ini akan membahas tips menyelesaikan masalah hidup agar tidak stres.

Menyelesaikan Masalah dengan Manajemen Konflik

Simak kisah Nina berikut ini:

Nina, seorang pegawai baru di sebuah perusahaan yang tengah berkembang di salah satu kota besar di Indonesia. Ia memperlihatkan progres yang baik di tiap-tiap usahanya.

Itu berkat salah satu teman kerjanya yang sangat kooperatif, Mira dan mereka bekerja dengan sangat kompak. Tak jarang Nina dan Mira memeperoleh pujian dari atasan mereka atas kekompakan kinerja mereka yang baik dan membuat keuntungan besar bagi perusahaan.

Suatu ketika, Nina tengah mengalami persoalan dengan sang suami di rumah dan tanpa ia sadari, kesalahannya kepada suami terbawa hingga di kantor. Hal ini membuat Nina jadi kurang nyaman supaya membuat kinerja mereka menurun.

Sempat terjadi konflik dan pada akhirnya mereka tidak saling bicara. Nina cenderung menyimpan persoalan itu tetapi tetap saja itu membuatnya tidak nyaman.

Ia sempat berpikir untuk resign berasal dari pekerjaannya karena sudah tidak cocok kembali bekerja di perusahaan tersebut. Tidak ada seorang pun yang bisa terhindar dari masalah.

Jika Anda adalah Nina, bagaimana cara menyelesaikan masalah mereka menurut Anda?

Berusaha untuk tidak mengayalkan persoalan itu dengan tetap bekerja meskipun mulai tidak nyaman?
Resign dari pekerjaannya dengan kata lain lari dari persoalan itu?
Atau menyelesaikan persoalan dengan Mira secara terbuka?

Jika Anda adalah atasan dari Mira dan Nina, anjuran apakah dan tindakan apa yang dapat Anda ambil?

“Jangan risau dengan konflik, rangkullah konflik itu sebagai kawan, bukan sebagai lawan.” Anonim

Cara Menyelesaikan Masalah

Anda mungkin pernah mengalami perihal yang sama atau setidaknya persoalan lain dengan persoalan berbeda. Namun, tiap-tiap orang pasti pernah mengalami konflik.

Daripada lari dari persoalan itu sendiri, kenapa tidak mencoba menyelesaikannya dengan beberapa tips berikut di bawah ini.

1. Refleksi Diri

Jika Anda mengalami persoalan atau konflik dengan orang lain, cobalah untuk merefleksi diri sendiri. Apakah ada sesuatu yang salah dengan diri Anda dan wajib Anda perbaiki supaya membuat orang lain jadi tidak nyaman dengan Anda dan membuat konflik.

Walaupun tak selamanya Anda yang berada pada posisi “bersalah”, atau mampu dibilang sebagai korban, apakah Anda tetap berpikir untuk mencari jalur damai dengan orang yang tengah berkonflik dengan Anda?

Mempertahankan diri pada posisi benar dan memperlihatkan kekeliruan orang lain, mampu menjadi ketetapan yang membuat hubungan Anda tidak terjadi mulus dengan orang tersebut di kemudian hari.

Usahakan untuk tidak menyudutkan orang lain yang berkonflik dengan Anda, lebih-lebih jika memang telah tahu dia yang bersalah. Orang yang mengakui kesalahannya sendiri adalah mereka yang sangat tahu kesalahannya, bukan karena ia jadi “terpojok” dan memaksa dia mengakui sesuatu yang memang ia tidak lakukan.

2. Ambil Waktu Berpikir Jernih

Ketika tengah menghadapi masalah, otak kita bekerja menjadi tidak beraturan dan tak jarang mampu membuat orang menjadi lepas kendali. Anda pasti pernah mendengar seseorang berkata, “Saya tengah khilaf”, sesaat setelah melakukan sesuatu di luar kendali kala emosi tengah meluap.

Anda pasti tidak ingin situasi tambah runyam bukan?

Tidak hanya bagi Anda yang mudah hilang kendali, tetapi bagi mereka yang senang memendam persoalan juga wajib untuk digarisbawahi. Jangan anggap remeh kala seseorang tengah dalam situasi emosi, lebih-lebih seorang yang dinilai baik sepanjang bertahun-tahun dalam hidupnya, ternyata ia mengalami stres berkesinambungan karena menyimpan masalahnya dan mampu melakukan pembunuhan secara massal.

Emosi yang tak tertanggulangi mampu pengaruhi asumsi Anda. Jangan biarkan emosi mengendalikan asumsi dan kuasa Anda untuk melakukan perihal yang baik dan positif.

Ambil waktu untuk menenangkan diri dan cobalah untuk mengampuni orang lain dan diri sendiri supaya pikiran tambah jernih dan persoalan mampu terkendali.

3. Bicarakan Secara Kekeluargaan

Anda telah tenang dalam proses mengampuni orang yang berkonflik dengan Anda?

Tiba saatnya, Anda wajib menyelesaikannya secara kekeluargaan.

Mengampuni tidak hanya di bibir saja, tetapi dari kelakuan dan rela mengambil keberanian untuk berbicara dengannya.

Ingat, tujuan Anda adalah untuk menyelesaikan masalah, bukan lari dari persoalan dengan hanya menyatakan pada diri sendiri bahwa Anda telah mengampuni, tetapi diam seribu bahasa kala berhadapan dengan orang tersebut?

Mungkin Anda berpikir, “saya telah meniadakan persoalan itu dan tidak rela mengungkitnya.” Namun tetap ada perasaan mengganjal dalam hati Anda kala Anda lihat wajah atau setidaknya mendengar nama orang tersebut di telinga Anda.

Jika perihal itu terjadi, artinya persoalan tersebut belum selesai, dan Anda wajib berjumpa dengan orang tersebut untuk menyelesaikannya dengan pikiran yang tenang secara kekeluargaan.

4. Ambil Inisiatif Positif

Tak selamanya niat baik seseorang ditanggapi dengan baik oleh orang lain. Berharap itu terlalu baik, tetapi miliki ekspektasi supaya orang lain berpikir dan melakukan yang sama dengan asumsi kita, itu sama saja layaknya seorang yang naif.

Jika orang tersebut tidak memiliki inisiatif yang baik untuk menyelesaikan masalah, tak wajib kuatir dengan perihal itu. Yang terpenting, Anda telah mengambil inisiatif yang baik dan positif dengan mengampuninya, mengampuni diri sendiri dan juga rela berjumpa secara kekeluargaan menyelesaikan persoalan tersebut.

Pada titik ini, persoalan pada diri Anda telah berakhir. Jika orang tersebut masih mempermasalahkannya, itu memang adalah masalahnya sendiri, bukan pada diri Anda.

Tetap berpikir positif dan masukkan dalam diari pengalaman Anda jika menghadapi konflik yang sama atau serupa.

5. Lihat Peluang di Balik Sebuah Ketidakberuntungan

Banyak perihal yang bisa kita pelajari dari sebuah konflik atau masalah.

“Bukan kesenangan melainkan persoalan yang mempunyai seseorang menaiki tangga kesuksesannya” – Anonim

Pengalaman memberi tambahan pembelajaran dapat tiap kemungkinan yang bisa terjadi. Akan tetap ada kesempatan dari tiap-tiap ketidakberuntungan. Konflik yang Anda alami pasti ada hikmah yang bisa dipelajari.

Jangan lupakan tiap diari persoalan Anda. Suatu hari Anda dapat memerlukannya, atau setidaknya orang lain di sekitar Anda yang perlu anjuran Anda, layaknya pengalaman yang dulu Anda alami dalam menghadapi konflik.

6. Sabar

Dalam menghadapi masalah, tentunya wajib bekerja keras untuk mampu keluar dari persoalan tersebut. Namun, adakalanya bisnis dan kerja keras kita tidak menghasilkan hasil yang setimpal. Entah itu bisa menjadi timbulnya persoalan baru atau mungkin semakin berkutat dengan persoalan lama.

Apabila perihal tersebut terjadi kepada Anda, maka solusi paling baik adalah belajar untuk sabar.

7. Minta Bantuan

Apabila Anda telah melakukan bermacam tips di atas tetapi masih saja berkutat dengan persoalan yang sama, biisa jadi karena memang persoalan yang Anda hadapi jauh lebih tinggi daripada kekuatan Anda menyelesaikannya. Tentu tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencoba mencari pemberian kepada kerabat atau keluarga dekat Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *