
Siapa sih yang sekarang ini gak tau aplikasi TikTok? Dari anak muda sampai orang tua banyak sekali saya temui video TikTok mereka yang bertebaran di sosial media. Jengah rasanya melihat Twitter, Facebook, ataupun Instagram pasti selalu ada video TikTok. Kebanyakan orang-orang memicu konten TikTok cuma untuk sekadar lucu-lucuan atau berikan informasi. Namun, sadar gak sih ada bahayanya terhitung dari aplikasi buatan China ini?
CEO Reddit, Steve Huffman menyebut bahwa anak muda sebaiknya jangan menginstall aplikasi video pendek ini sebab merupakan virus jahat spyware. Pernyataan berikut disampaikan Steve pada seminar bertajuk ‘Social 2030’ pada Rabu. 26 Februari 2020 di Amerika Serikat.
“Mungkin Saya dapat menyesali hal ini, namun Saya lebih-lebih tidak mampu menggapai tingkat pemikiran yang mirip layaknya mereka,” kata Steve Huffman layaknya dilansir dari Business Insider
Kabar bahayanya aplikasi TikTok terhitung ditambahkan oleh Peterson Institute for International Economics, mereka menyebut jikalau aplikasi ini sebagai masalah besar didalam hal keamanan. jasa konten tiktok mampu mengambil lebih dari satu data dari penggunanya layaknya Phone Hardware (CPU, Hardware Ld, Screen Size, dpi, Memory Usage, Disk Space, dll).
Bahkan, ada pula sumber yang menyebut jikalau TikTok mampu melacak networking dari gawai penggunanya layaknya IP, Local IP, Router Mac, lebih-lebih nama WiFi.
Kenapa TikTok mampu mengambil data? Sebab terkandung snippets code yang memicu aplikasi ini mampu mengunduh Zip file, Unzip lalu execute binary apapun yang tersematkan pada gawai pengguna.
Ada yang bilang jikalau aplikasi mirip mampu terhitung mengambil data. Hanya saja masalahnya TikTok ini berada di China berbeda bersama dengan lebih dari satu aplikasi sosial media lainnya yang berbasis di US atau Eropa, mereka miliki undang-undang yang sesuaikan soal basis data pengguna dan lebih dari satu besar hanyalah dipakai untuk keperluan iklan.
India sendiri telah melarang 59 aplikasi buatan China untuk diunduh masyarakatnya. Bahkan, di th. 2018, Amerika Serikat dulu lakukan penyelidikan pada TikTok soal masalah penanganan data pengguna. Beberapa lembaga pemerintahan AS pun melarang para staffnya pakai aplikasi ini bersama dengan alasan data mereka mampu dibaca pemerintah China.