Abutment jembatan adalah struktur penyangga atau dukungan pada ujung jembatan yang terletak di dekat tepi jalan atau sungai. Abutment jembatan bertugas menahan beban jembatan dan mencegah struktur jembatan dari tergelincir atau roboh akibat tekanan dan gerakan tanah yang ada di sekitarnya.
Abutment jembatan biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu abutment pendukung dan abutment terhadap gaya lateral. Abutment pendukung berfungsi menopang beban jembatan dan menahan tekanan vertikal dari jembatan. Sedangkan abutment terhadap gaya lateral berfungsi menahan gaya lateral atau tegak lurus terhadap arah jembatan, seperti tekanan angin dan gaya gerakan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang melintas.
Abutment jembatan dapat dibangun dari berbagai bahan, seperti beton bertulang, batu alam, atau bahan konstruksi lainnya yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Selain itu, abutment jembatan juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada, seperti tebing yang curam, ketinggian, kedalaman sungai, atau kondisi tanah yang lunak atau berlumpur.
Dalam proses konstruksi jembatan, abutment jembatan biasanya dibangun terlebih dahulu sebelum jembatan itu sendiri. Hal ini dilakukan agar abutment jembatan dapat menjadi titik awal yang stabil dan kuat untuk membangun struktur jembatan yang lainnya. Proses pembangunan abutment jembatan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan standar keselamatan konstruksi yang ketat untuk mencegah risiko kerusakan atau kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Segmental Retaining Wall

segmental retaining wall adalah jenis struktur yang terdiri dari dinding penahan tanah segmental yang digunakan sebagai dukungan atau penyangga ujung jembatan. Struktur ini biasanya digunakan pada jembatan yang melintasi sungai atau lembah dengan tebing yang curam atau memerlukan penyangga kuat untuk menahan beban jembatan dan lalu lintas kendaraan.
Dalam hal ini, segmental retaining wall digunakan sebagai abutment jembatan karena kemampuannya untuk menahan beban tanah dan tekanan air yang besar. Selain itu, segmental retaining wall juga mudah dipasang, tahan lama, dan dapat dirancang dalam berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada.
Proses instalasi abutment jembatan menggunakan segmental retaining wall dimulai dengan pembuatan pondasi atau dasar yang kuat dan stabil. Kemudian, blok segmental retaining wall dipasang secara bertumpuk dan diikat bersama menggunakan pengunci khusus. Dinding penahan tanah kemudian diisi dengan bahan berupa pasir atau kerikil untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan struktur.
Keuntungan dari penggunaan segmental retaining wall sebagai abutment jembatan adalah biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan bahan konvensional seperti beton bertulang atau batu alam. Selain itu, segmental retaining wall juga memiliki keunggulan estetika dan dapat menambah nilai estetika pada proyek jembatan. Namun, perencanaan dan instalasi abutment jembatan menggunakan segmental retaining wall harus dilakukan oleh tenaga ahli dan memenuhi standar keselamatan konstruksi yang ketat untuk mencegah risiko kerusakan dan kecelakaan.