Kapitalis adalah seseorang atau kelompok yang memiliki atau mengontrol modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Dalam sistem ekonomi kapitalis, modal atau kekayaan yang dimiliki oleh kapitalis digunakan untuk membeli sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja, dan menghasilkan barang atau jasa yang dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya produksinya. Selisih antara biaya produksi dan harga jual inilah yang menjadi keuntungan bagi kapitalis.
Dalam sistem kapitalis, kapitalis berusaha untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan cara memaksimalkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi, sehingga mereka dapat menjual produk mereka dengan harga yang lebih tinggi. Kapitalis juga dapat menginvestasikan keuntungan mereka untuk memperluas bisnis mereka atau untuk investasi lainnya, yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar lagi.
Kapitalisme Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian kapitalisme menurut para ahli:
1. Karl Marx
Menurut Karl Marx, kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana produksi barang dan jasa dilakukan untuk mencari keuntungan dan nilai tambah, dan di mana pemilik modal atau kapitalis mengontrol sumber daya dan tenaga kerja. Marx mengkritik kapitalisme karena menghasilkan ketidaksetaraan sosial, eksploitasi, dan konflik kelas antara kapitalis dan pekerja.
Menurut Marx, kapitalisme beroperasi dengan menghasilkan keuntungan yang maksimal melalui penghematan biaya produksi dan pemerasan tenaga kerja, sehingga menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi kapitalis, sementara pekerja hanya menerima upah yang rendah. Marx juga mengkritik kapitalisme karena menghasilkan krisis ekonomi yang berulang karena sifatnya yang tidak stabil dan ketergantungan pada ekspansi terus-menerus.
Marx mengusulkan bahwa kapitalisme akan diakhiri oleh revolusi proletar, di mana pekerja akan memperoleh kontrol atas sumber daya dan mengakhiri sistem ekonomi kapitalis yang menghasilkan ketidaksetaraan dan eksploitasi. Marx mengusulkan sistem ekonomi sosialis di mana produksi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan keuntungan dibagi secara merata.
2. Adam Smith
Adam Smith, seorang filsuf ekonomi Skotlandia, dianggap sebagai bapak kapitalisme modern. Menurut Smith, kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana kekuatan pasar, dalam bentuk penawaran dan permintaan, mengatur produksi, distribusi, dan harga barang dan jasa.
Smith berpendapat bahwa kapitalisme menghasilkan efisiensi dan kemakmuran ekonomi, karena kebebasan ekonomi individu untuk membuat keputusan ekonomi dan berusaha untuk mencari keuntungan mendorong inovasi dan meningkatkan produktivitas. Smith juga mengemukakan konsep tangan tak terlihat (invisible hand), yaitu gagasan bahwa keputusan ekonomi individu secara kolektif menghasilkan keuntungan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Smith menekankan pentingnya persaingan dan pasar bebas dalam kapitalisme, dan mengkritik kebijakan pemerintah yang membatasi perdagangan dan intervensi pada pasar. Meskipun Smith menganggap kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang efektif, ia juga mengakui bahwa sistem ini memiliki kelemahan, seperti ketidaksetaraan dan kemiskinan. Oleh karena itu, ia mengusulkan adanya kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.
3. Max Weber
Max Weber adalah seorang sosiolog dan ekonom Jerman yang memperkenalkan konsep etika kapitalisme. Menurut Weber, kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana nilai-nilai kapitalis seperti rasionalitas, efisiensi, dan pengembalian modal yang tinggi, memotivasi perilaku bisnis dan ekonomi.
Weber berpendapat bahwa kapitalisme menghasilkan kemajuan teknologi, inovasi, dan pembangunan ekonomi, namun juga dapat menghasilkan masalah seperti pengasingan kerja, ketidaksetaraan sosial, dan alienasi sosial. Weber mengakui bahwa kapitalisme memotivasi orang untuk berusaha lebih baik dan menghasilkan keuntungan, namun ia juga mengkritik ketidakadilan sosial yang dihasilkan oleh sistem ini.
Weber mengemukakan konsep etika kapitalisme, yaitu gagasan bahwa kapitalisme muncul sebagai akibat dari nilai-nilai agama Protestan, terutama Calvinisme. Menurut Weber, Calvinisme mengajarkan bahwa tugas manusia adalah bekerja keras dan mencari keuntungan, sehingga menjadi faktor penting dalam perkembangan kapitalisme.
4. Joseph Schumpeter
Joseph Schumpeter adalah seorang ekonom Austria yang mengembangkan teori kreativitas dan inovasi dalam kapitalisme. Menurut Schumpeter, kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana inovasi dan kreativitas menjadi faktor utama dalam menciptakan kemajuan ekonomi.
Schumpeter berpendapat bahwa kapitalisme adalah sistem dinamis dan selalu berubah, karena inovasi dan kreativitas yang mendorong perubahan dan kemajuan ekonomi. Ia mengemukakan konsep “creative destruction”, yaitu gagasan bahwa inovasi dan perubahan ekonomi dapat menghancurkan industri dan perusahaan yang sudah mapan, namun juga menciptakan peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
Schumpeter mengkritik pandangan tradisional tentang keuntungan sebagai motivasi utama dalam kapitalisme, dan mengemukakan bahwa motivasi utama dalam kapitalisme adalah pencarian inovasi dan kreativitas. Ia juga mengkritik pandangan Marx tentang konflik kelas, dan mengakui bahwa kapitalisme dapat menghasilkan ketidaksetaraan, namun ia juga menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menciptakan peluang ekonomi yang baru.
Kelebihan dan Kekurangan Kapitalisme

Sistem kapitalisme memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan sistem kapitalisme:
Kelebihan:
- Kemajuan ekonomi: Sistem kapitalisme memotivasi individu dan perusahaan untuk menciptakan inovasi dan mencari keuntungan, sehingga mendorong kemajuan ekonomi.
- Kebebasan ekonomi: Sistem kapitalisme memberikan kebebasan kepada individu dan perusahaan untuk memilih dan mengejar peluang bisnis yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.
- Efisiensi: Sistem kapitalisme memotivasi perusahaan untuk mencari efisiensi dalam produksi dan penggunaan sumber daya, sehingga mendorong peningkatan produktivitas dan penurunan biaya produksi.
- Peluang kesuksesan: Sistem kapitalisme memberikan peluang kesuksesan bagi individu dan perusahaan yang mampu menghasilkan produk atau layanan yang diinginkan pasar, sehingga mendorong semangat kewirausahaan dan inovasi.
Kekurangan:
- Ketidakadilan sosial: Sistem kapitalisme dapat menghasilkan ketidakadilan sosial karena penghasilan dan kekayaan yang tidak merata di masyarakat.
- Kesulitan akses: Sistem kapitalisme dapat menghasilkan kesulitan akses bagi individu atau kelompok yang kurang mampu, karena harga pasar yang mungkin terlalu mahal bagi mereka.
- Persaingan yang tidak sehat: Sistem kapitalisme dapat menghasilkan persaingan yang tidak sehat antara perusahaan, yang dapat menghasilkan monopoli atau oligopoli yang menghambat inovasi dan persaingan sehat.
- Kerusakan lingkungan: Sistem kapitalisme dapat menghasilkan kerusakan lingkungan karena perusahaan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan ekonomi mereka.
Kesimpulannya, sistem kapitalisme memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan, sehingga perlu adanya upaya untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan keadilan sosial, serta menjaga lingkungan yang sehat bagi generasi masa depan.