
Abu Hurairah ra berkata : Rosulullah telah bersabda “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” HR. Muslim. Hadits tersebut menjelaskan jenis-jenis sedekah jariyah. Berikut penjelasannya beserta contoh sedekah jariyah.
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa sedekah jariyah termasuk salah satu amalan yang tidak akan terputus pahalanya, sedekah jariyah artinya rizki yang akan terus mengalir meskipun kita sudah meninggal dunia, jenis-jenis dari sedekah jariyah adalah mewakafkan tanah untuk pembuatan masjid, memberikan sebagian harta kepada fakir miskin, kemudian membantu berupa tenaga, misalnya bergotong royong membuat masjid, lalu membantu dengan ilmu dengan menjadi guru mengaji, apabila kita tidak bisa membantu dengan seperti diatas maka kita bisa memberikan senyuman.
1. Wakaf
Sedekah itu ibadah yang tidak saja tinggi nilai spiritualnya dan disukai Allah, tapi juga besar nilai kemanusiaannya, bisa meringankan beban dan/atau menyejahterakan orang lain. Sedekah digambarkan dalam ayat al Qur’an tentang seseorang yang akan dicabut nyawanya. Lalu berharap sekiranya ada penundaan sejenak saja, dia akan menggunakan kesempatan tersebut untuk bersedekah karena ia menyadari bahwa sedekah itu kebajikan yang sangat tinggi bobot nilainya di mata Allah SWT.
Sedekah yang tinggi nilainya itu bisa bertambah tinggi dan bisa memberikan manfaat yang berlipat-lipat dalam rentang waktu yang tidak singkat dan tidak sementara. Selama harta benda yang disedekahkan itu terus memberikan manfaat maka terus mengalir pahala kepada pemberi sedekah. Itulah yang disebut sedekah jariyah, yaitu sedekah yang pahalanya terus mengalir sekalipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia.
Hal demikian terjadi manakala harta-benda yang disedekahkan itu dikelola sebagai harta benda wakaf, yaitu : ditahan, tidak dihibahkan tidak diwariskan, dan disalurkan manfaatnya. Harta benda wakaf itu dirawat, dikelola, dikembangkan, dan bahkan diproduktifkan oleh pengelolanya, sehingga secara terus-menerus memberikan manfaat dan/atau menghasilkan keuntungan. Manfaat dan keuntungan itulah yang dibagikan kepada pihak yang berhak menerimanya sesuai dengan kehendak orang yang mewakafkan (Wakif). Manfaat harta benda wakaf itu bisa dalam berbagai bentuk seperti untuk ibadah, layanan kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan lain sebagainya. Model sedekah seperti itulah yang disebut Wakaf dan wakaf itu pada hakekatnya adalah Sedekah Jariyah.
Wakaf memberi implikasi besar bagi peningkatan ekonomi umat. Dan dikategorikan sebagai ibadah sosial yang berinteraksi membangun hubungan harmonis antara sesama manusia (hablum minannas) dan dengan Allah (hablum minallah).
2. Ilmu Bermanfaat
Ilmu bermanfaat merupakan salah satu dari jenis-jenis sedekah jariyah, maksudnya adalah ilmu yang diajarkan kepada orang lain lalu diamalkan olehnya. Jika ilmu yang telah diperoleh lalu diajarkan lagi kepada orang lain maka ia akan mendapat pahala yang berlipat-lipat meski ia telah meninggal. Ilmu bermanfaat di sini juga haruslah ilmu yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan seseorang, bahkan ilmu tersebut akan menambah ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
3. Anak Sholeh dan Sholehah
Anak merupakan titipan yang paling mulia bagi sepasang suami istri. Oleh karena itu, alangkah baiknya orangtua mendidik anak-anaknya di jalan yang benar dan mengajarkannya tentang hukum-hukum Allah. Banyak ya orang kaya, terkenal, terpandang, banyak hartanya tapi tidak salat, tidak mengaji, tidak datang ke majelis ilmu. Jika sepasang suami istri memiliki anak yang taat kepada Allah dan selalu mendoakannya meski mereka telah meninggal, maka mereka akan mendapatkan pahala. Tanda anak saleh adalah ia yang selalu mendoakan orangtuanya.